YABES
Saya punya adik, namanya Yabes. Anaknya lucu, cerewet, bawel, heboh deh pokoknya.
1 Tawarikh 4 : 9 -10 menulis : Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya : “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.” Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya : “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku !” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Yabes juga dilahirkan dengan kesulitan dan tentu saja kesakitan. Tapi disini saya ngga mau ngebahas negatifnya, cukup positifnya karena pribadi Yabes di alkitab sendiri dipandang istimewa. Yah, doanya yang begitu sungguh-sungguh!
Doa Yabes terdiri dari 4 bagian.
Pertama, Yabes meminta Tuhan untuk memberkatinya.
Kedua, dia meminta Tuhan untuk memperluas daerahnya atau meningkatkan tanggung jawabnya.
Ketiga, dia berdoa agar Tuhan menyertainya dan tetap dekat.
Terakhir, Yabes meminta Tuhan untuk melindunginya dari bahaya sehingga dia terbebas dari sakit.
Doa Yabes menyatakan bahwa Yabes memahami apa yang tidak dipahami banyak orang – hanya ada satu Tuhan dan Dia harus menjadi pusat pekerjaan kita dan Dia ingin memberkati kita. Tetapi, kita harus terlebih dahulu memutuskan untuk mengundang Tuhan ke dalam hidup kita dan meminta berkat -Nya. Amsal 16:3 menyatakan, Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
Yesus mengajarkan kita untuk meminta di dalam Matius 7:7-8, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Apa arti doa Yabes bagi kita?
Doa Yabes mengingatkan kita bahwa setiap orang yang bergumul dengan memilih untuk bergantung kepada diri sendiri atau Tuhan.
Kita harus belajar untuk percaya kepada Tuhan. Kita diminta untuk bergantung kepada Tuhan bukan pengertian kita sendiri ( Amsal 3:5-6 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.)
Yabes Nathan Rumapea |
1 Tawarikh 4 : 9 -10 menulis : Yabes lebih dimuliakan dari pada saudara-saudaranya; nama Yabes itu diberi ibunya kepadanya sebab katanya : “Aku telah melahirkan dia dengan kesakitan.” Yabes berseru kepada Allah Israel, katanya : “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan tidak menimpa aku !” Dan Allah mengabulkan permintaannya itu.
Yabes juga dilahirkan dengan kesulitan dan tentu saja kesakitan. Tapi disini saya ngga mau ngebahas negatifnya, cukup positifnya karena pribadi Yabes di alkitab sendiri dipandang istimewa. Yah, doanya yang begitu sungguh-sungguh!
Doa Yabes terdiri dari 4 bagian.
Pertama, Yabes meminta Tuhan untuk memberkatinya.
Kedua, dia meminta Tuhan untuk memperluas daerahnya atau meningkatkan tanggung jawabnya.
Ketiga, dia berdoa agar Tuhan menyertainya dan tetap dekat.
Terakhir, Yabes meminta Tuhan untuk melindunginya dari bahaya sehingga dia terbebas dari sakit.
Doa Yabes menyatakan bahwa Yabes memahami apa yang tidak dipahami banyak orang – hanya ada satu Tuhan dan Dia harus menjadi pusat pekerjaan kita dan Dia ingin memberkati kita. Tetapi, kita harus terlebih dahulu memutuskan untuk mengundang Tuhan ke dalam hidup kita dan meminta berkat -Nya. Amsal 16:3 menyatakan, Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
Yesus mengajarkan kita untuk meminta di dalam Matius 7:7-8, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”
Apa arti doa Yabes bagi kita?
Doa Yabes mengingatkan kita bahwa setiap orang yang bergumul dengan memilih untuk bergantung kepada diri sendiri atau Tuhan.
Kita harus belajar untuk percaya kepada Tuhan. Kita diminta untuk bergantung kepada Tuhan bukan pengertian kita sendiri ( Amsal 3:5-6 Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.)
Komentar
Posting Komentar