Happy Birthday Christian

Kamis ini hari besarmu, berbahagialah tiga kali lipat dari biasanya. Awali pertambahan umurmu dengan doa dan tersenyum. Ingatlah Tuhan dan banyak orang yang mencintaimu. Saat dunia mengajakmu bermain rollcoaster, nikmatilah naik turunmu. Aku memang tidak bisa memastikan keadaanmu akan baik-baik saja, karena itu kendali semesta untuk menghadirkan pelajaran yang mendewasakan. Tapi selama peganganmu masih tak terlepas pada Tuhan, aku bisa memastikan Dia yang bisa membuat keadaanmu kembali baik. Saat pergantian hari tadi, aku melipat jemari. Berbisik-bisik pada Bapa kita di surga. Aku merayuNya untuk kembali menghadirkan pertemuanmu dengan wanita pujaanmu. Sayangnya Tuhan lebih tahu serindu apa hatimu. Mengiyakan bukan berarti langsung melaksanakan. Tunggu waktuNya ya! Mungkin ketika kau tak berharap, langkahnya sedang menujumu hingga muncul lagi ketika kamu terlelap.

Sehat terus ya, Christian.

Aku berterima kasih atas peran Tuhan dalam menghadirkanmu dua puluh tahun yang lalu. Aku berterima kasih atas usilnya semesta dalam mempertemukan kita dalam ketidaksengajaan. Banyak kesamaan terlebih ketidaksamaan. Aku tak tahu bagaimana sejarah cerita kita nanti, tapi sebete apapun, sekesal apapun, aku ga bisa marah sama kamu. Selalu ada stok maaf, selalu ada suplai sabar yang entah berasal darimana. Banyak mimpi yang ingin kugantungkan dengan tali. Tapi aku terlalu pendek, aku perlu seseorang sepertimu untuk membantuku menggantungkannya. Hingga nanti ketika Tuhan sudah begitu jauh melihat usaha kita, lalu Dia pun luluh untuk bilang ‘iya’. Aku akan bersabar sampai saat Tuhan menggenapi semuanya.
 
# Selamat Dua Puluh Delapan November, Christian
and honestly aku rindu saat-saat pertama, saat segalanya masih terasa sederhana.