PPKC Bersama Mgr.Paskalis Bruno Syukur
Mgr. Paskalis Bruno Syukur, O.F.M. (lahir di Ranggu, Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia, 17 Mei 1962. Gereja memberikan gelar Monsigneur (Mgr) kepada seseorang yang secara sah diangkat menjadi Uskup.
Tidak semua rohaniwan dapat menjadi Uskup karena syarat-syaratnya yang berat. Berikut adalah syarat-syarat untuk menjadi seorang Uskup:
* Memiliki kehidupan rohani yang dalam
* Memiliki nama baik di masyarakat
* Usia minimal 35 tahun
* Sekurang-kurangnya telah 5 tahun ditahbiskan menjadi Imam
* Memiliki gelar Doktor atau sekurang-kurangnya Ahli Kitab Suci, Teologi, dan Hukum Kanonik
Motto hidup yang dipilih beliau adalah Magnificat anima mea Dominum
(Jiwaku memuliakan Tuhan) berdasarkan Kidung Maria. Kidung ini diambil dari Injil Lukas 1 : 46 - 55. Menurut Injil, setelah peristiwa anunsiasi (pewartaan malaikat) di mana Maria diberitahu oleh Malaikat Gabriel bahwa dia akan mengandung Yesus, Maria meresponnya dengan visitasi (kunjungan kepada saudari sepupunya Elizabet). Dalam narasi Injil, sesudah menyalami Elizabet, anak dalam kandungan Elizabet (yang kelak menjadi Yohanes Pembaptis) bergerak, dan ketika hal tersebut diberitahukan kepada Maria, dia menyanyikan kidung ini sebagai balasannya.
Bahasa Latin (Vulgata):
Tidak semua rohaniwan dapat menjadi Uskup karena syarat-syaratnya yang berat. Berikut adalah syarat-syarat untuk menjadi seorang Uskup:
* Memiliki kehidupan rohani yang dalam
* Memiliki nama baik di masyarakat
* Usia minimal 35 tahun
* Sekurang-kurangnya telah 5 tahun ditahbiskan menjadi Imam
* Memiliki gelar Doktor atau sekurang-kurangnya Ahli Kitab Suci, Teologi, dan Hukum Kanonik
Motto hidup yang dipilih beliau adalah Magnificat anima mea Dominum
(Jiwaku memuliakan Tuhan) berdasarkan Kidung Maria. Kidung ini diambil dari Injil Lukas 1 : 46 - 55. Menurut Injil, setelah peristiwa anunsiasi (pewartaan malaikat) di mana Maria diberitahu oleh Malaikat Gabriel bahwa dia akan mengandung Yesus, Maria meresponnya dengan visitasi (kunjungan kepada saudari sepupunya Elizabet). Dalam narasi Injil, sesudah menyalami Elizabet, anak dalam kandungan Elizabet (yang kelak menjadi Yohanes Pembaptis) bergerak, dan ketika hal tersebut diberitahukan kepada Maria, dia menyanyikan kidung ini sebagai balasannya.
Bahasa Latin (Vulgata):
- Magnificat anima mea Dominum
- Et exultavit spiritus meus in Deo salutari meo.
- Quia respexit humilitatem ancillæ suæ: ecce enim ex hoc beatam me dicent omnes generationes.
- Quia fecit mihi magna qui potens est, et sanctum nomen eius.
- Et misericordia eius a progenie in progenies timentibus eum.
- Fecit potentiam in brachio suo, dispersit superbos mente cordis sui.
- Deposuit potentes de sede et exaltavit humiles.
- Esurientes implevit bonis et divites dimisit inanes,
- Suscepit Israel puerum suum recordatus misericordiæ suæ,
- Sicut locutus est ad patres nostros, Abraham et semini eius in sæcula.
- Jiwaku memuliakan Tuhan,
- dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
- sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
- karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
- Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
- Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
- Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
- Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
- Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
- seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.
Mgr.Paskalis dan Rm.Adi |
Komentar
Posting Komentar